Jumat, 06 Juni 2014
Kebangkitan kembali Agama Buddha di Indonesia
Agama Buddha mulai bangkit kembali di pulau Jawa dengan datangnya Bhikkhu Narada Thera dari Sri Lanka (Ceylon) di bulan Maret tahun 1934. Selama berada di pulau Jawa, Bhikkhu Narada Thera antara lain telah melakukan kegiatan-kegiatan sbb. :
Memberikan khotbah-khotbah dan pelajaran-pelajaran Buddha-Dhamma di beberapa tempat di Jakarta, Bogor, Jawa-Barat dan Jawa-Tengah.
Memberkahi penanaman pohon Bodhi di pekarangan candi Borobudur pada tanggal 10 Maret 1934.
Membantu dalam pendirian Java Buddhist Association (Perhimpunan agama
Buddha yang pertama) di Bogor dan Jakarta.
Menjalin kerja-sama yang erat dengan bhikshu-bhikshu (hweshio-hweshio) dari kelenteng-kelenteng Kim Tek Ie, Kwan Im Tong dan Toeng San Tong di Jakarta, kelenteng Hok Tek Bio di Bogor, kelenteng Kwan Im Tong di Bandung, kelenteng Tin kok Sin di Solo dan perhimpunan-perhimpunan Theosofie di Jakarta, Bogor, Jawa-Barat dan Jawa-Tengah.
Melantik upasaka-upasaka dan upasika-upasika di tempat-tempat yang Beliau kunjungi. Bapak Maha Upasaka S. Mangunkowotjo, tokoh umat Buddha Jawa-Tengah dan anggota MPR telah dilantik menjadi upasaka di Yogyakarta oleh Bhikkhu Narada Thera pada tanggal 10 Maret 1934.
Nama-nama dari para perintis bangkitnya kembali Agama Buddha di pulau Jawa
pada waktu itu adalah antara lain :
Pandita Josias van Dienst, Deputy Director General Buddhist Mission, Java Section.
Kwee Tek Hoay, Direktur dan Redaktur Kepala dari Majalah Moestika Dharma, Jakarta.
Sumber : https://www.facebook.com/buddha.school/posts/453771048033467
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Namo Buddhaya
BalasHapusMohon pencerahanya...
Dulu saya seorang muslim...
Saat saya meresakan penderitaan saya berhenti bekerja dan mulai mempelajari semua agama...
Dan saya menemukan kebahagiaan,ketentraman,kesejahteraan di dalam ajaran agama Buddha..
Keluarga yg tidak menentang saya berkeyakinan Buddha namun mereka tidak memperbolehkan saya berkunjung ke vihara..
Saya bersungguh sungguh melaksanakan Prakter Jalan Mulia Berunsur Delapan dan Tidak terlalu melekat pada Hal Keduniawiaan..
Apakah saya sudah bisa di anggap orang Buddhist meski belum bersaksi di vihara dan ber KTP agama Buddha..
Dan dimana saya bisa membeli Buku Tipitaka??
Menurut saya, seorang Budhis hendaknya melakukan kebhaktian di vihara agar bertemu pembimbing Dharma bagi kamu yg masih pemula dan menghindari salah tafsir bila belajar Dharma secara mandiri. Carilah Vihara terdekat yg ada kebaktian serta bimbingan Dharma, bila semakin kuat keyakinannya maka kemudian bisa ditingkatkan dengan melaksanakan Abhisehka sebagai Upasakha atau Upashika).Semoga Semua Makhluk Berbahagia
HapusTripitaka tidah bisa dibeli dan di bw pulang tp menurut saya kamu bisa menemukan kebahagiaan kamu di agama buddha maka ikutilah kata hari mu karna itu yang paling penting
Hapus